Inilahdepok.id – Kayu galih asem adalah jenis kayu yang berasal dari pohon asam (Tamarindus indica).
Kayu ini dikenal karena kekuatannya, keindahan seratnya, serta nilai budaya dan mistis yang melekat padanya. Kayu galih asem sering kali digunakan dalam pembuatan perabot, kerajinan tangan, hingga benda-benda spiritual.
Karena harganya yang cukup mahal dan permintaan yang tinggi, kayu galih asem sering dipalsukan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri kayu galih asem yang asli agar tidak tertipu.
Berikut adalah ciri-ciri dari kayu galih asem yang asli.
1. Warna Kayu yang Unik
Salah satu ciri utama dari kayu galih asem asli adalah warnanya. Kayu ini memiliki gradasi warna yang khas, mulai dari coklat tua kehitaman hingga merah kecoklatan.
Bagian galih atau inti kayu biasanya lebih gelap dibandingkan dengan bagian luarnya.
Warna kayu galih asem bisa semakin tua seiring berjalannya waktu, memberikan kesan antik dan eksotis.
- Warna gelap pada bagian galih: Bagian inti atau tengah dari kayu galih asem memiliki warna coklat tua atau bahkan hitam pekat. Ini adalah bagian yang paling bernilai.
- Warna merah kecoklatan pada bagian luar: Lapisan luar kayu sering kali lebih terang, yakni merah kecoklatan atau kuning keemasan, dan menjadi lebih kontras dibandingkan dengan bagian inti.
2. Serat Kayu yang Halus dan Berpola
Kayu galih asem memiliki serat yang sangat halus dan berpola unik.
Pola serat kayu ini seringkali membentuk garis-garis atau lingkaran yang teratur, memberikan tampilan yang sangat estetis dan alami.
- Serat halus: Kayu galih asem asli memiliki tekstur serat yang halus. Ketika dipegang, permukaannya terasa halus dan rata, berbeda dengan kayu yang lebih kasar atau berkualitas rendah.
- Pola serat yang menarik: Pada kayu galih asem asli, serat sering membentuk pola indah seperti garis-garis paralel atau spiral. Pola ini akan terlihat jelas saat kayu dipotong atau dihaluskan.
3. Aroma Khas
Kayu galih asem asli memiliki aroma khas yang sulit ditiru.
Aroma ini biasanya tercium jelas saat kayu baru dipotong atau digosok.
