Editorial Inilahdepok.id – Hari ke-100 pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri dan Chandra Ramansyah, menjadi sorotan.
Warga tentu masih ingat janji bombastis mereka saat kampanye Pilkada 2024: Rp 300 juta per RW, pengaduan 24 jam, beasiswa pendidikan, pengentasan pengangguran, hingga jalan bebas macet. Tapi kini, janji tinggal janji?
Beberapa program cepat memang sudah digulirkan. Ada toilet sekolah yang direnovasi, layanan puskesmas gratis bagi calon pengantin, PBB gratis untuk rumah dengan NJOP rendah, serta distribusi pangan murah. Langkah awal ini kami catat sebagai progres.
Namun, publik tidak lupa menagih janji besar lainnya yang hingga kini belum terdengar gaungnya. Dana Rp 300 juta per RW belum jelas alokasinya.
Layanan pengaduan 24 jam? Masih gelap. Beasiswa pendidikan? Belum ada kabar. BLK dan lapangan kerja? Justru menjadi keluhan utama warga Depok.
Buktinya, survei LS Vinus (25–30 Mei 2025) menunjukkan bahwa 60,9% warga menyatakan tidak puas, 91% kecewa terhadap lapangan kerja, dan 72% menilai pemerintahan belum bersih. Lebih menyakitkan lagi, hanya 5,7% warga yang yakin penuh pada duet ini.
Ironisnya, keputusan seperti membolehkan ASN mudik pakai mobil dinas malah jadi sorotan nasional. Program pelatihan militer untuk remaja juga menuai debat. Prioritas pembangunan kota seolah lebih banyak bermain di tataran simbolik ketimbang struktural.
Kota Depok membutuhkan lebih dari sekadar seremoni. Warga ingin perbaikan infrastruktur, transportasi, pendidikan, hingga ekonomi yang benar-benar menyentuh kehidupan sehari-hari. Realisasi janji harus lebih cepat daripada produksi spanduk.
Kritik ini bukan untuk menjatuhkan, melainkan mengingatkan. Supian–Chandra dipilih untuk bekerja, bukan sekadar menyusun narasi indah. Jika 100 hari awal ini belum menunjukkan arah jelas, maka pertanyaan besar mengintai: bagaimana nasib Depok dalam 5 tahun ke depan?
Masyarakat menanti lebih dari “Depok sebagai kota toilet bersih”—kita ingin Depok yang layak, adil, dan benar-benar maju.
Selamat bekerja, Pak Wali dan Pak Wakil. Kota ini butuh bukti, bukan basa-basi.