Dalam Islam, misalnya, dianjurkan untuk tidur miring ke kanan berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Tidur miring ke kanan dianggap lebih baik untuk kesehatan dan juga memudahkan bangun untuk melaksanakan ibadah.
Sementara itu, dalam ajaran Ayurveda (pengobatan tradisional India), posisi tidur dianjurkan disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan seseorang.
Tidur miring ke kiri dapat membantu pencernaan, tetapi juga disarankan hanya dilakukan pada kondisi tertentu, sehingga tidak ada larangan spesifik tentang tidur miring ke kiri.
Pandangan Medis tentang Tidur Miring ke Kiri
Dari perspektif medis, tidur miring ke kiri sebenarnya memiliki beberapa manfaat kesehatan, terutama untuk orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti:
- Meningkatkan Pencernaan: Posisi miring ke kiri dapat membantu kerja organ pencernaan, terutama lambung dan usus, karena posisi ini mengikuti arah gravitasi.
- Baik untuk Kehamilan: Dokter sering menyarankan ibu hamil untuk tidur miring ke kiri karena posisi ini meningkatkan aliran darah ke janin dan organ tubuh lainnya.
- Mengurangi Asam Lambung: Bagi penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), tidur miring ke kiri dapat membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Namun, tidur miring ke kiri juga memiliki kelemahan bagi sebagian orang.
Misalnya, pada penderita gangguan jantung tertentu, posisi ini dapat memberikan tekanan tambahan pada organ jantung.
Oleh karena itu, rekomendasi posisi tidur sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Mitos vs Realitas
Mitos tentang larangan tidur miring ke kiri sering kali tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Sebagian besar kepercayaan ini berakar pada budaya atau interpretasi spiritual tertentu, yang mungkin berbeda di setiap masyarakat.