Mitos Situ Jatijajar Tapos, Kota Depok, ‘ Makhluk Penjaga, Pengantin Air Hingga Penampakan Misterius ‘

  • Bagikan
Situ Jatijajar Tapos, Kota Depok

Inilahdepok.id – Situ Jatijajar, yang terletak di Kecamatan Tapos, Kota Depok, bukan hanya dikenal sebagai salah satu tempat wisata alam yang tenang dan indah, tetapi juga menyimpan beragam kisah mistis yang dipercaya oleh masyarakat setempat.

Seperti situ lainnya di Depok, Situ Jatijajar memiliki fungsi sebagai resapan air alami yang penting untuk wilayah sekitarnya.

Namun, di balik perannya tersebut, danau ini juga menjadi tempat berkembangnya berbagai cerita legenda dan mitos yang diwariskan dari generasi ke generasi.

1. Legenda Makhluk Penjaga

Salah satu mitos paling terkenal di Situ Jatijajar adalah adanya makhluk gaib yang dipercaya sebagai penjaga danau tersebut.

Menurut cerita warga sekitar, makhluk ini berwujud ular besar atau naga yang berdiam di dasar danau.

Baca Juga :  Oh Ini, Alasan KPU RI Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di Kota Depok

Beberapa orang yang tinggal di sekitar danau mengaku pernah melihat sosok bayangan besar di permukaan air, terutama pada malam hari, yang dianggap sebagai penampakan dari makhluk tersebut.

Mitos ini membuat masyarakat setempat sering mengadakan upacara adat atau ritual khusus, terutama pada malam-malam tertentu, untuk “menghormati” makhluk yang dipercaya menjaga keseimbangan alam di sekitar Situ Jatijajar.

Ritual ini dianggap penting agar tidak ada kejadian buruk yang menimpa masyarakat sekitar atau para pengunjung.

2. Kisah Hilangnya Penduduk

Cerita lainnya yang beredar adalah tentang beberapa orang yang dikabarkan hilang secara misterius di sekitar danau.

Menurut legenda, orang-orang tersebut diduga “ditarik” oleh kekuatan gaib yang berada di danau.

Baca Juga :  Mitos Kayu Walikukun: Tersimpan Rahasia Mistis dan Kekuatan Gaib 'Kayu Sakti'

Cerita ini biasanya beredar ketika ada insiden seseorang tenggelam di danau tanpa jejak yang jelas.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang menguatkan cerita ini, mitos tersebut tetap hidup di tengah masyarakat.

Beberapa orang percaya bahwa makhluk halus atau roh penunggu danau bertanggung jawab atas hilangnya orang-orang tersebut, terutama mereka yang dianggap melanggar aturan atau tidak

menghormati keberadaan makhluk gaib di tempat itu.

3. Pantangan Mengucapkan Kata Tertentu

Mitos lain yang masih kuat dipegang oleh sebagian warga adalah larangan mengucapkan kata-kata tertentu di sekitar Situ Jatijajar, terutama pada malam hari.

Kata-kata ini konon bisa “memanggil” makhluk gaib atau roh yang bersemayam di sekitar danau, yang bisa berakibat buruk bagi mereka yang melanggarnya.

Baca Juga :  Mengungkap Mitos dan Fakta Tokek Membawa Keberuntungan

Selain itu, ada pantangan bagi pengunjung untuk berbicara dengan nada tinggi atau berteriak di dekat danau, karena dipercaya bisa mengganggu penghuni gaib di situ.

Jika hal ini dilanggar, maka dipercaya akan terjadi hal-hal aneh, seperti suara-suara misterius atau bahkan penampakan makhluk halus.

4. Mitos Waktu Terlarang

Ada juga kepercayaan tentang waktu-waktu tertentu yang dianggap terlarang untuk mengunjungi Situ Jatijajar, yaitu sekitar waktu Magrib hingga tengah malam.

Pada waktu-waktu ini, menurut mitos, dunia manusia dan dunia gaib berada pada kondisi paling dekat, sehingga aktivitas makhluk halus di sekitar situ dianggap lebih intens.

  • Bagikan