Inilahdepok.id – KPU RI menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Kota Depok, Jawa Barat pada Sabtu (7/9).
Kegiatan itu dalam rangka pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Serentak 2024, lalu kenapa KPU RI gelar simulasi di Kota Depok?
Untuk itu ini penjelasan dari KPU RI. Berdasarkan keterangan Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan kegiatan simulasi diadakan di Kota Depok karena wilayah urban dengan populasi pemilih cukup padat.
Selain itu juga untuk mengetahui pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di wilayah urban saat pemilihan pada 27 November 2024 mendatang.
“Depok ini salah satu wilayah urban dengan populasi pemilih cukup padat. Kami juga ingin mengetahui sejauh mana penyelenggara pemungutan suara di wilayah urban,”
“Karena nanti kami punya beberapa klasifikasi, ada wilayah urban, ada wilayah pedesaan dan ada banyak kategori lainnya. Karena kami menyelenggarakan kegiatan simulasi tidak hanya satu,” tuturnya.
Idham menambahkan untuk rata-rata jumlah data pemilih tetap (DPT) satu tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 600 pemilihan.
“600 DPT maksimal (untuk satu TPS),” kata Idham.
Idham menjelaskan tujuan diadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan jumlah DPT maksimal 600 pemilih untuk mengukur efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemungutan suara.
Sehingga bisa mengetahui sampai sejauh mana tingkat akurasi petugas KPPS dalam mengadministrasikan hasil pemungutan suara.