Inilahdepok.id – Di tengah keindahan alam Boyolali, terdapat sebuah tempat yang tidak hanya menawarkan pemandangan yang memukau tetapi juga sebuah legenda yang telah lama hidup di kalangan masyarakat.
Umbul Pengging, sebuah kompleks pemandian alami yang terletak di Kawasan Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, dikenal tidak hanya sebagai destinasi wisata tetapi juga sebagai tempat yang dipercaya memiliki kekuatan mistis untuk membantu seseorang mencapai derajat atau naik pangkat.
Menurut kepercayaan setempat, berendam di Umbul Ngabean, salah satu dari empat umbul di kompleks pemandian Tirtomarto, dapat membawa berkah dan kesembuhan.
Khususnya pada malam Jumat Pahing, banyak warga dari berbagai daerah di Solo Raya dan sekitarnya yang datang untuk melakukan tirakat berendam di sana.
Mitos ini mungkin berkaitan dengan sejarah Umbul Ngabean yang pernah menjadi pemandian favorit Paku Buwono (PB) X, raja yang memerintah Keraton Surakarta pada tahun 1893-1939.
Sebagai pemandian raja, Umbul Ngabean dibangun dengan kemewahan yang mencerminkan nuansa Keraton Surakarta, menambah kepercayaan bahwa tempat ini memiliki keistimewaan tersendiri.
Selain untuk tirakat naik pangkat, Umbul Ngabean juga sering digunakan oleh warga untuk terapi kesehatan, seperti syaraf kejepit dan gejala stroke, dengan berendam di sumber mata air alami pada pagi hari.
Pengunjung yang datang tidak hanya mencari keberkahan tetapi juga menikmati sensasi berenang ala Raja Jawa, merasakan kedamaian dan kesegaran yang ditawarkan oleh air jernih dan alami dari umbul tersebut.
Umbul Pengging, dengan kedalamannya yang mencapai 1,5 meter dan tiket masuk yang terjangkau, menjadi salah satu destinasi yang menarik bagi mereka yang mencari pengalaman wisata yang berbeda, sekaligus bagi mereka yang ingin mencoba meraih keberuntungan melalui cara-cara yang telah diwariskan turun-temurun.
Apakah Anda percaya atau tidak dengan mitos ini, satu hal yang pasti, Umbul Pengging menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam, tetapi juga sebuah cerita dan tradisi yang telah menjadi bagian dari kekayaan budaya lokal Boyolali.
