Dari sini, muncul larangan yang lebih bersifat praktis, yang kemudian berkembang menjadi kepercayaan tentang kesialan.
Pandangan Budaya Lokal
Dalam konteks budaya Indonesia, kepercayaan serupa juga ditemukan, meskipun dengan variasi penafsiran.
Membuka payung di dalam rumah sering kali dikaitkan dengan kepercayaan bahwa tindakan tersebut dapat mengundang roh jahat atau energi negatif.
Sebagian masyarakat tradisional percaya bahwa payung yang dibuka menciptakan ruang “tidak biasa” di dalam rumah, yang dianggap dapat menarik hal-hal tidak diinginkan.
Di beberapa daerah, mitos ini juga digunakan sebagai alat untuk mendisiplinkan anak-anak.
Larangan membuka payung di dalam rumah sering kali diceritakan kepada anak-anak untuk mencegah mereka bermain payung di ruang yang dapat menyebabkan kekacauan atau kerusakan barang.
Penjelasan Logis dan Perspektif Modern
Dari sudut pandang praktis, larangan ini sebenarnya memiliki justifikasi yang logis.
Payung, terutama yang berukuran besar, dapat merusak barang-barang di dalam rumah atau melukai orang di sekitarnya jika dibuka di ruang sempit.
Oleh karena itu, larangan membuka payung mungkin lebih berakar pada kehati-hatian daripada pada kepercayaan mistis.