Berita  

DLHK Depok Tambah Jam Operasional di UPTD Pengelolaan Sampah

DLHK Depok Tambah Jam Operasional di UPTD Pengelolaan Sampah

Inilahdepok.id – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Abdul Rahman mengatakan jam operasional kegiatan di UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu ditambah dua jam untuk antisipasi terjadi turunnya sampah ke bawah.

“Kita tambah jam operasional, biasanya 8 jam. Penambahan jam operasional sekitar 10 sampai 12 jam untuk perapihan dan penataan sampah,” kata Abdul Rabu (14/8).

Pria yang akrab disapa Abra, selain jam operasional ditambah juga ada tambahan alat untuk mengatur penataan tumpukan sampah di UPTD Pengelolaan.

“Tentu kita tambah penambahan alat berat untuk mempercepat perapihan turun naik dan meratakan sampah,” kata Abra.

Baca Juga :  Sejarah Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Indonesia

Alasan menambahkan jam operasional dan alat berat kata Abra karena volume sampah kini sudah mencapai 800 hingga 1.000 ton perhari.

Sementara itu solusi pengurangan pembuangan sampah Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyampaikan pemerintah kota kembali mengaktifkan unit pengolahan sampah (UPS) se Depok.

Hal itu untuk mengolah sampah di tingkat RT dan RW. Sehingga sampah residu dibuang ke TPA Cipayung.

“Kita aktifkan UPS se Depok kembali. Kita beli sebuah alat incinerator untuk mengolah sampah. Mudah mudahan kapasitasnya cukup sebagai pilot project yang bisa mengani sampah di UPS di Kota Depok,” kata Imam.

Baca Juga :  Hujan Deres, UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu Depok Longsor Tutupi Jalur Pembuangan

Selain itu pemerintah kota Depok juga mendapat bantuan untuk membuat pengolahan sampah dijadikan bahan bakar.

“Prosesnya sudah masuk dalam pelelangan di Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat yang akan selesai pada Oktober mendatang,”

“Setelah itu, akan langsung dibangun pabrik sampah yang bisa mengolah sampah sebanyak 300 ton sampah perhari. Menghasilkan refuse derived fuel (RDF) merupakan bahan bakar,” pungkasnya.