3. Upaya Persatuan yang Tertunda
Keris Condong Campur menjadi simbol upaya untuk menyatukan golongan-golongan yang berbeda.
Namun, upaya pembauran yang sebenarnya terjadi hanya pada permukaan saja, karena para pemilik modal tidak berkeinginan untuk terlibat dalam persatuan ini, khawatir akan mengganggu kepentingan mereka.
Filosofi ini merefleksikan keadaan masyarakat pada masa itu dan bagaimana beragamnya pandangan dan kepentingan menyulitkan tercapainya persatuan yang sesungguhnya.
Konon, keris pusaka ini dibuat oleh seratus orang mpu dari berbagai tempat dengan bahan-bahan yang spesial.
Meskipun memiliki kekuatan luar biasa, keris ini dianggap memiliki watak jahat.
Dalam pertikaian antara keris Sabuk Inten dan Keris Condong Campur, Sabuk Inten kalah.
Keris Condong Campur melesat ke angkasa dan menjadi Lintang Kemukus (komet atau bintang berekor), mengancam akan kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk membuat huru-hara.
Keris Condong Campur adalah pusaka yang memikat dengan sejarah, filosofi, dan mitosnya.
Keberadaannya mengajarkan kita tentang persatuan, perbedaan, dan keberagaman dalam sejarah Kerajaan Majapahit.