Lebih lanjut Nuroji mengatakan Jalan Margonda Depok yang banyak tempat makan belum disebut pusat kuliner.
“Di Margonda itu lebih ke food street tapi itu kelas restoran. Kalau food street itu sepanjang jalan tempat jualan makan pakai tenda,” tuturnya.
Ketua Industri Kreatif Depok Markiyat menyetujui Depok memiliki tempat pusat kuliner karena potensi kuliner di kota tersebut startegis karena banyak pilihan.
“Kuliner di Depok banyak, bisa kita sebut pesona kuliner,” kata Markiyat.
Markiyat mengatakan pusat kuliner ini bisa ditempatkan di titik keramaian orang. Sehingga banyak orang yang berkunjung.
“Di tempat keramaian yang bisa menghadirkan orang banyak. Program Pemkot Depok sudah tepat tinggal kolaborasi dengan dinas, dan kementerian terkait sehingga bisa bergabung,” tuturnya.