Inilahdepok.id – Lebaran identik dengan berbagai tradisi yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya adalah kebiasaan memakai baju baru.
Setiap tahunnya, menjelang Hari Raya Idulfitri, masyarakat ramai berburu pakaian baru untuk dikenakan saat berkumpul bersama keluarga.
Tradisi ini bukan sekadar gaya, tetapi memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan spiritualitas, sosial, dan ekonomi.
Asal Usul Tradisi Baju Baru Saat Lebaran
Budaya memakai baju baru saat Lebaran sudah berlangsung sejak lama. Dalam Islam, memakai pakaian terbaik saat hari raya adalah sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam hadis riwayat Al-Hakim, Rasulullah SAW bersabda:
“Pakailah pakaian terbaik yang kamu miliki di dua hari raya (Idulfitri dan Iduladha), gunakan wewangian terbaik yang kamu punya.”
Dari ajaran tersebut, umat Islam dianjurkan untuk tampil bersih dan rapi saat Lebaran sebagai bentuk rasa syukur dan kebahagiaan dalam menyambut hari kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.
Di Indonesia, tradisi ini semakin kuat seiring dengan perkembangan zaman.
Sejak era kerajaan Islam, masyarakat telah terbiasa memakai pakaian terbaik mereka saat merayakan hari raya.
Memasuki era modern, tradisi ini berkembang menjadi kebiasaan membeli baju baru khusus untuk Lebaran, yang didukung oleh berbagai industri fashion.
Makna di Balik Tradisi Memakai Baju Baru
-
Simbol Kesucian dan Pembaruan Diri
Idulfitri dikenal sebagai momen kembali ke fitrah, di mana umat Islam telah melalui bulan penuh ibadah dan diharapkan menjadi pribadi yang lebih baik. Memakai baju baru melambangkan awal yang bersih, seperti dosa yang telah dihapuskan setelah berpuasa dan memohon ampunan kepada Allah. -
Ekspresi Kebahagiaan
Hari raya adalah saat yang penuh suka cita. Memakai baju baru menjadi bentuk ekspresi kebahagiaan dan rasa syukur atas berkah yang diberikan selama Ramadan. Ini juga menjadi bagian dari euforia berkumpul dengan keluarga dan kerabat. -
Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Mengenakan pakaian yang baru atau terbaik dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, terutama saat bersilaturahmi. Dengan pakaian yang rapi dan bersih, seseorang akan merasa lebih nyaman saat berinteraksi dengan orang lain. -
Mempererat Hubungan Sosial
Tradisi ini juga mempererat hubungan sosial, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Banyak keluarga menjadikan berburu baju Lebaran sebagai aktivitas bersama yang mempererat kebersamaan menjelang hari raya.
Perkembangan Tradisi Baju Baru di Era Modern
Saat ini, budaya memakai baju baru saat Lebaran semakin berkembang dengan adanya tren fashion yang terus berubah setiap tahunnya.
Berikut beberapa tren yang memengaruhi tradisi ini:
-
Maraknya Tren Busana Muslim
Seiring meningkatnya kesadaran akan berpakaian sesuai syariat Islam, banyak orang memilih busana muslim modern seperti gamis, tunik, atau baju koko dengan desain yang lebih fashionable dan nyaman. -
Dukungan Industri Fashion
Setiap tahun, berbagai brand fashion berlomba-lomba merilis koleksi khusus Lebaran, mulai dari desainer lokal hingga merek internasional. Hal ini semakin mendorong masyarakat untuk membeli baju baru menjelang hari raya. -
Belanja Online dan Diskon Lebaran
Kemajuan teknologi memudahkan masyarakat untuk membeli baju baru tanpa harus keluar rumah. Marketplace dan e-commerce sering menawarkan diskon besar-besaran menjelang Lebaran, yang semakin memperkuat kebiasaan berbelanja pakaian baru. -
Kesadaran akan Sustainable Fashion
Meskipun tradisi ini masih kuat, kini banyak orang mulai sadar akan konsep sustainable fashion, di mana mereka lebih memilih pakaian yang tahan lama dan ramah lingkungan dibandingkan membeli pakaian baru setiap tahun.
Kesimpulan
Memakai baju baru saat Lebaran bukan sekadar mengikuti tren, tetapi memiliki makna yang lebih dalam dalam kehidupan umat Islam.
Ini melambangkan kebersihan hati, rasa syukur, dan kebahagiaan dalam menyambut hari kemenangan.
Meski zaman terus berubah, tradisi ini tetap bertahan dengan berbagai inovasi dan penyesuaian.
Apakah Anda termasuk yang membeli baju baru setiap Lebaran, atau lebih memilih mengenakan pakaian terbaik yang sudah dimiliki?
Bagaimanapun caranya, yang terpenting adalah menjaga makna Idulfitri sebagai momen kembali ke fitrah dengan hati yang bersih dan penuh syukur.***