Inilahdepok.id – Peristiwa Malari atau Malapetaka Lima Belas Januari adalah salah satu insiden besar yang terjadi di Indonesia pada 15 Januari 1974.
Kerusuhan ini dipicu oleh demonstrasi mahasiswa yang awalnya berlangsung damai namun berujung pada kerusuhan massal.
Malari menjadi momen bersejarah yang mencerminkan ketegangan sosial, politik, dan ekonomi di awal pemerintahan Orde Baru.
Insiden ini juga menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi Presiden Soeharto di masa-masa awal pemerintahannya.
Latar Belakang Peristiwa Malari
Pada awal 1970-an, Indonesia berada dalam era pembangunan besar-besaran di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.
Kebijakan pembangunan Orde Baru sangat bergantung pada investasi asing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pendekatan ini dianggap berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi, namun di sisi lain memunculkan masalah seperti kesenjangan sosial dan ketergantungan ekonomi yang tinggi pada negara asing, terutama Jepang.
Jepang pada saat itu adalah salah satu investor terbesar di Indonesia.
Produk-produk Jepang mulai mendominasi pasar Indonesia, dari otomotif hingga barang elektronik.
Dominasi ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat, terutama mahasiswa, yang merasa bahwa kebijakan pemerintah lebih menguntungkan pihak asing daripada rakyat Indonesia.
Selain itu, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang terjadi di lingkaran pemerintahan semakin memperparah situasi.
Kunjungan Perdana Menteri Jepang sebagai Pemicu
Peristiwa Malari terjadi bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka, ke Indonesia pada 14-15 Januari 1974.
Kunjungan ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan ekonomi antara Jepang dan Indonesia, namun malah menjadi katalisator demonstrasi besar-besaran.
Kunjungan tersebut dianggap simbolik atas dominasi Jepang dalam ekonomi Indonesia, sehingga memicu gelombang protes dari mahasiswa yang menuntut perubahan kebijakan.
Mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi, seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), menggelar demonstrasi besar-besaran di Jakarta.
Mereka menyuarakan kritik terhadap investasi asing, dominasi Jepang, ketimpangan ekonomi, dan korupsi yang merajalela di pemerintahan.
Kronologi Peristiwa Malari
Demonstrasi mahasiswa pada 15 Januari 1974 awalnya berlangsung damai.
Ribuan mahasiswa turun ke jalan, membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan anti-korupsi dan anti-investasi asing.