Di dalam awan ini, terjadi pergerakan udara vertikal yang sangat kuat:
- Udara hangat dan lembap naik ke atas, membawa uap air yang kemudian mengembun menjadi butiran kecil es.
- Udara dingin turun ke bawah, membawa partikel yang lebih berat.
Interaksi ini menyebabkan gesekan antarpartikel dalam awan, yang menciptakan muatan listrik.
Bagian atas awan biasanya bermuatan positif, sementara bagian bawahnya bermuatan negatif.
2. Pemicu Terjadinya Petir
Perbedaan muatan listrik yang sangat besar antara awan dan permukaan bumi, atau antarbagian awan itu sendiri, menciptakan medan listrik yang kuat.
Ketika medan listrik ini mencapai titik tertentu, udara yang biasanya merupakan isolator listrik berubah menjadi konduktor.
Akibatnya, terjadi loncatan listrik besar yang dikenal sebagai petir. Loncatan ini terjadi dengan kecepatan tinggi, menciptakan cahaya kilat dan panas yang luar biasa.
3. Mengapa Petir Muncul Menjelang Hujan?
Petir sering muncul menjelang hujan karena saat itu atmosfer memiliki kondisi yang sangat mendukung pembentukan petir:
- Kondisi Labil Atmosfer: Udara hangat dari permukaan bumi naik dengan cepat, membawa banyak uap air ke atmosfer, sehingga meningkatkan peluang terjadinya gesekan antarpartikel di dalam awan Cumulonimbus.
- Kelembapan Tinggi: Udara yang lembap menyediakan energi tambahan untuk pembentukan awan badai, yang menjadi sumber petir.
- Perbedaan Suhu yang Ekstrem: Ketika udara panas bertemu dengan udara dingin di atmosfer, perbedaan suhu ini mempercepat pembentukan muatan listrik di awan.
4. Petir dan Hujan: Hubungan Erat
Petir dan hujan adalah dua fenomena yang sering kali saling berkaitan, tetapi tidak selalu terjadi bersamaan.