Terbaik tetap selalu ada singgasana
Tempat untuknya
Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kau ajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia
Dari begitu banyak manusia
Mengapa lagi-lagi hanya dia
Malam yang hangat tapi ku terjaga
Hanyalah dia si pusat kecewa
Dari begitu banyak manusia
Mengapa lagi-lagi hanya dia
Malam yang hangat tapi ku terjaga