Inilahdepok.id – Fenomena Gerhana Matahari Cincin dapat lihat secara penuh dibeberapa propinsi di Indonesia pada Kamis 26 Desember 2019. Kejaian alam yang tergolong langka diperkirakan akan mulai nampak pada pukul 12.15 WIB dan memasuki fase puncaknya pada pukul 12.17 WIB.
Namun, fenomena ini tidak akan dapat dilihat pada semua wilayah Indonesia. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan memprediksi Kabupaten Siak, Riau, akan menjadi lokasi paling ideal untuk menyaksikan Gerhana Matahari Cincin tersebut.
Jika diamati dari Sumatera Selatan, Gerhana Matahari sebagian mencapai 80 persen. Sementara di Pulau Jawa mencapai 70-80 persen. Di wilayah Jakarta, misalnya. Bulan akan menutupi sekitar 72 persen dari permukaan Matahari.
Dikutip dari berbagai sumber informasi, ada beberapa efek selama berlangsungnya Gerhana Matahari Cincin.
Berikut adalah efek yang akan terjadi selama gerhana matahari cincin:
1. Ganggu Gravitasi Bumi
Gerhana Matahari cincin ternyata dapat mengganggu kondisi Bumi kita. Para ilmuwan menjelaskan akan ada efek pada gravitasi Bumi ketika gerhana berlangsung. Salah satu yang akan terjadi adalah gelombang yang tinggi di sekitar pantai.
Imbas lainnya yang masih terkait yakni, gerhana matahari cincin bisa menghambat pemanasan dan ionisasi pada lapisan atmosfer Bumi.
2. Gangguan Telekomunikasi
Gerhana matahari cincin ternyata juga dapat mengganggu sinyal telekomunikasi, disebabkan kurangnya cahaya. Ketika gerhana terjadi, ionisasi mengalami penurunan. Padahal ionisasi sangat berpengaruh pada percepatan frekuensi telekomunikasi.
3. Ganggu Kesehatan Mata
Gerhana matahari cincin sangat berbahaya jika dilihat langsung dengan mata telanjang. Efeknya pun bisa sangat berbahaya, menyebabkan kerusakan permanen pada retina, hingga menyebabkan kebutaan.
Pada Laman Gerhanaindonesia.id memberikan sejumlah tips aman untuk mengamati gerhana matahari cincin.
Hal terpenting dalam mengamati fenomena Gerhana Matahari adalah keamanan mata. Untuk itu, disarankan tidak melihat secara langsung ke arah Matahari dengan mata telanjang.
Sebab, intensitas cahaya Matahari yang sangat kuat bisa merusak mata.
Berikut adalah peralatan yang dapat dipakai antara lain:
1. Kamera Pinhole
Kamera pinhole bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan sederhana. Caranya bisa dilihat di internet untuk membuat kamera lubang jarum dengan berbagai variasi bentuk.
2. Kacamata Matahari
Kacamata ini bukan kacamata hitam biasa, melainkan kacamata berlensa khusus untuk menghalangi cahaya Matahari.
3. Teleskop atau Binokular
Penggunaan binokular serupa dengan kamera lubang jarum. Bedanya, citra Matahari diproyeksikan melalui lensa pembesar.
Penggunaan binokular atau teleskop dapat menghasilkan proyeksi gerhana yang lebih besar dan tajam dibandingkan kamera lubang jarum.
4. Kamera DSLR
Ketika pengamatan, disarankan untuk tidak mengarahkan lensa langsung ke Matahari, karena bisa merusak sensor kamera.
Disarankan untuk memakai filter khusus Matahari untuk mengurangi intensitas cahaya yang diterima kamera.
Untuk bisa mendapatkan citra Matahari yang berukuran besar, gunakan lensa telephoto dengan panjang fokus 500-2.000mm. Untuk lensa standar 200mm hanya akan menghasilkan citra Matahari berukuran kecil.(id**)