Inilahdepok.id- Situ Rawa Besar yang berada tepat di jantung Kota Depok pantas dijadikan objek wisata lokal. Hal ini diutarakan, ketua Komunitas Jemdela Depok, Chandra Yhogaswara.
“Kami sebagai warga dan pengiat peduli lingkungan situ yang ada di Kota Depok dijadikan objek wisata alam lokal. Jangan hanya satu situ saja yang jadi tempat wisata,” kata ketua Jendela Depok, Chandra Yhogaswara, kepada Inilahdepok.id, Jumat (28/7).
Lebih lanjut dia, mengatakan, Perda objek wisata alam sudah disahkan beberapa waktu lalu oleh DPRD Kota Depok. Maka dari itu, situ yang ada di Depok bisa dimaksimalkan menjadi objek wisata lokal. Artinya dikelola dengan baik dan serius.
Tapi, jangan hanya terpaut satu situ. Tapi semua situ yang ada di Kota Depok.
“Kalau perlu, pemkot membuat suatu lembaga yang menaungi semua situ. Tapi yang mengerjakan adalah warga sekitar, sehingga situ-situ yang ada di Kota Depok bisa selamat dari pengurangan luas situ yang ada,” bebernya.
Situ yang ada di Kota Depok perlu dirawat dan diperhatikan oleh semua pihak. Terutama pihak pemerintah, terutama kebersihan harus rutin dilakukan. Sehingga, ekosistem di situ bisa terjaga.
“Tentu warga juga harus membantu menjaga kebersihan,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, di kegiatan ini dari berbagai unsur kepemudaan dan lembaga.
“Diperkirakan 50 orang yang membantu kegiatan ini,” katanya.
Terkait Situ Rawa Besar, Ketua Gemapsi Pancoranmas, Adang Suardi, Pemerintah Kota Depok terkesan diam soal Situ Rawa Besar. Bahkan, ia mempertanyakan mau diapakan situ itu yang letaknya berada di tengah-tengah kota.
“Mau diapakahkan situ ini sampai saat ini belum jelas. Bangunan liar sepanjang jalan situ saja gak berani ditertibkan,” kata Adang.
Melihat kondisi seperti ini, Pemkot Depok seakan-akan menganak tirikan warga Kampung Lio yang sudah jelas ada aset pemerintah yakni Situ Rawa Besar. Tentunya, situ yang ada di berbagai daerah seperti di Situ Jatijajar, dan Sawangan.
“Dari tahu ke tahun mau dibangun dan dibuat taman dan lain-lain tapi sampai sekarang belum juga ada realisasi nya,” ujar warga asli Kampung Lio itu. (den/id)