- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Tujuh PK Golkar Kota Depok Tolak Diambil Alih DPD

  • Bagikan
Ilustrasi

Inilahdepok.id –  Partai Golkar Kota Depok. sudah diterpa gejolak internal, padahal, pelantikan pengurus baru (periode 2016-2021) DPD Partai Golkar Kota Depok belum digelar.

Munculnya masalah ditengarahi akibat DPD Partai Golkar Kota Depok mengambil alih kepengurusan Pengurus Kecamatan (PK) Golkar di tujuh kecamatan. Atas dasar itulah pengurus di tujuh PK ( 7 kecamatan ) tersebut menyampaikan sikapnya.

Intinya, mereka menolak langkah yang diambil oleh DPD Partai Golkar Depok dan Tim Sembilan DPD Golkar Kota Depok.

Adapun tujuh PK tersebut, diantaranya PK Cilodong (Ketua, Tuty Alawiyah), PK Bojongsari (Ketua, Ahmad Askolani), PK Sawangan (Ketua, Gunawan), PK Beji (Ketua, RA Warsanti), PK Cinere (Ketua, Burhanudin), PK Cimanggis (Ketua, Tuin Setiawan), dan PK Pancoranmas (Ketua, Atmadja).

Baca Juga :  Inilah... Tanggapan Pengurus Golkar Jabar Soal Setnov Tersangka

“Kami menolak pengambilalihan PK, dikarenakan sampai saat ini belum terjadi pelantikan pengurus DPD dan Tim Sembilan,” papar Ketua PK Golkar Cilodong, Tuty Alawiyah kepada awak media di sebuah rumah makan, bilangan Kampus UI, Kamis (15/09/2016).

Tujuh Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar menolak pengambilan alih PK oleh pengurus DPD Golkar Depok dan Tim Sembilan.
Tujuh Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar menolak pengambilan alih PK oleh pengurus DPD Golkar Depok dan Tim Sembilan.(ft/rd)

Dia mengatakan, pengambilalihan tidak memiliki dasar hukum. Selain juga, belum ada rapat pleno untuk keputusan itu. Menurut dia, pengurus DPD Golkar Depok yang belum dilantik dan menamakan pengurus, adalah ilegal.

Sama halnya dengan Tim Sembilan yang dibentuk, sebelum DPD dilantik. Itu juga tidak memenuhi ketentuan yang memiliki kekuatan hukum tetap,” keluh dia.

Baca Juga :  Adian Napitupulu: Partai Golkar Paceklik Kader

Tuty menambahkan, selayaknya organisasi, setiap keputusan startegis harus melalui pleno.PK, kata dia, merupakan pengurus partai yang boleh dibilang ujung tombak dari kader yang paling bawah.

“PK adalah ujung tombak dari kader Golkar paling bawah, sesudah pengurus kelurahan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PK Golkar Sawangan, Gunawan menyatakan jika tujuh PK Golkar (yang diambil alih oleh DPD) masih sebagai pengurus. Ini berlaku sebelum ada ketetapan hukum, yang menyatakan hal berbeda dari DPP Partai Golkar dan DPD Partai Golkar Jawa Barat sebagai pemutus kebijakan.

Baca Juga :  Kisruh Demokrat, Edi Sitorus Ingatkan Kader di Depok, Jangan Coba-coba! Langsung Pecat !

“Kami (tujuh PK Golkar) masih sah sebagai pengurus,” beber dia.

Dari polemik ini, tujuh PK sepakat mencabut dukungan kepada Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Babai Suhaimi.

“Alasanya menyalahi dan tidak sesuai komitmen dan tidak trasparan,” ungkap ketua tujuh PK Golkar.

Seperti diberitakan sebelumnya, langkah DPD Partai Golkar Depok mengambil alih tujuh kepengurus PK, sebab PK yang dimaksud belum menyerahkan hasil laporan pelaksanaan Musyawarah Cabang, telah melampaui tanggal 10 September.

“Ini hasil keputusan rapat DPD Golkar Depok dan Tim Sembilan,” kata Ketua Tim Sembilan, Edmond Johan.(ctr/id/ps*)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *